Rabu, 21 Februari 2018

Ternyata Kucing Tidak Suka Rasa Manis

Ternyata Kucing Tidak Suka Rasa Manis

Kucing

PENGETAHUAN - Kucing yakni salah satu hewan peliharaan paling populer diseluruh dunia. Hewan yang memiliki nama ilmiah Felis silvestris catus memiliki garis keturunan yang tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni, menyerupai persia, siam, manx, dan sphinx. Jumlah kucing ras hanya 1% dari seluruh kucing di seluruh dunia, sisanya yakni kucing dengan keturunan campuran menyerupai kucing liar atau kucing kampung.

Kucing sendiri telah berbaur dengan kehidupan insan paling tidak semenjak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing yang ditemukan di Pulau Siprus.Pada jaman dulu orang mesir kuno menggunakan kucing untuk menjauhkan kucing dari tikus atau hewan pengerat lainnya dari lumbung yang menyimpan hasil panen.

Banyak orang yang tidak tau bahwa ternyata kucing tidak memiliki ketertarikan dengan rasa manis. Dan diperkirakan bahwa mereka memang tidak bisa mengenali rasa manis. Padahal pengenalan rasa manis digunakan mamalia untuk mendeteksi kalori pada makanan.

Menerut beberapa peneliti, kucing mungkin menyukai es cream, tetapi bukan rasa manis yang menariknya alasannya yakni mereka secara genetis tidak bisa mengecap aroma manis.

Menurut ilmuan AS dan Inggris, kucing rumah dan kucing liar termasuk kucing besar menyerupai harimau memiliki gen peserta rasa manis yang berbeda menyerupai mamalia lainya. Memang kadang kucing menyukai makanan yang memiliki rasa manis menurut kita, tetapi kucing akan menolak makanan yang hanya memiliki rasa manis tetapi tidak mengandung materi lainnya menyerupai mentega.

"Salah satu penjelasan mengenai hal ini yakni bahwa hewan-hewan tersebut tidak bisa mendeteksi senyawa rasa manis menyerupai gula atau komplemen lainnya, alasannya yakni peserta rasa manis kucing tidak berfungsi," ucap Xia Li, jago genetis molekuler di Universitas Cornell, New York.

Menurut Xia Li, mamalia mengecap rasa manis mengunakan receptoratau peserta semacam pintu molekuler yang dikenal sebagai T1R di pucuk-pucuk sel perasa. T1R memiliki dua subunit yaitu T1R2 dan T1R3 yang masing-masing diatur oleh gen terpisah.

Dalam goresan pena di Journal Public Library of  Science Genetics edisi online, Xia Li menunjukan bahwa beliau menemukan perubahan pada encoding gen T1R2 pada kucing rumah, harimau, dan cheetah yang membuat hewan tersebut tidak dapat mencicipi rasa manis. "Di luar ketidakmampuan mengecap rasa manis, indera perasa kucing lainnya normal," ucap Xia Li.

"Yang tidak kami ketahui mana yang lebih dulu: Hilangnya protein T1R2 membuat kucing menjadi karnivora atau mereka menjadi karnivora maka T1R2 hilang setelah tidak lagi diperlukan?"

Anehnya beberapa hewan jenis karnivora tetap menyukai makanan manis, menyerupai beruang, anjing, dan lainnya.

"Dalam hal kucing, itulah mungkin alasan mengapa hewan-hewan ini terkadang sulit untuk makan. Mereka tidak bisa menikmati hidangan penutup yang manis."

Jangan Sombong

[Renungan] Jangan Sombong

Ada seorang filsuf yang menaiki sebuah perahu kecil ke suatu tempat. Karena merasa bosan dalam perahu, kemudian dia pun mencari pelaut untuk berdiskusi.

Filsuf menanyakan kepada pelaut itu: ” Apakah Anda mengerti filosofi?”
“Tidak mengerti.” Jawab pelaut.
“Wahh, sayang sekali, Anda telah kehilangan setengah dari seluruh kehidupan Anda.

Apakah Anda mengerti matematika?” Filsuf tersebut bertanya lagi.
“Tidak mengerti juga.” Jawab pelaut tersebut.

Filsuf itu, menggelengkan kepalanya seraya berkata:
“Sayang sekali, bahkan Anda tidak mengerti akan matematika.

Berarti Anda telah kehilangan lagi setengah dari kehidupan Anda.”

Tiba-tiba ada ombak besar, membuat perahu tersebut terombang-ambing. Ada beberapa tempat telah kemasukan air,
Perahu tersebut akan tenggelam, filsuf tersebut ketakutan. Seketika, pelaut pun bertanya pada filsuf: ” Tuan, apakah Anda bisa berenang?”

Filsuf dengan cepat menggelengkan kepalanya dan berkata: “Saya tidak bisa, cepat tolonglah saya.”
Pelaut menertawakannya dan berkata: “Berenang Anda tidak bisa, apa arti dari kehidupan Anda? Berarti Anda akan kehilangan seluruh kehidupan Anda.”

 Semua orang sebenarnya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Bangga atas prestasi itu wajar saja, tetapi jangan sampai membuat diri sendiri menjadi sombong maupun angkuh akan prestasi tersebut. Ingatlah, selalu ada yang lebih pintar dari kita. Dan kita juga masih perlu belajar dari kelebihan orang lain.

Menolonglah Maka Kamu akan Ditolong

Menolonglah Maka Kamu Akan Ditolong

Ada sebuah kisah yang bisa jadi bahan renungan tentang pentingnya memiliki sikap suka menolong. Langsung saja, ya.

Suatu sore Mamat berjalan pulang dengan lesu. Dagangan es cincau yang dipikulnya semakin terasa berat. Hujan terus mengguyur bumi sepanjang hari, artinya Mamat tak bisa mendapat rejeki untuk dibawa pulang. Terbayang istrinya yang hamil tua. Dari mana biaya untuk melahirkan kalau waktunya tiba? 
Ilustrasi / askpatty.com
Jalanan tergenang air selepas hujan yang akhirnya berhenti. Saat itulah Mamat melihat seorang wanita tua berpakaian bagus di depan mobil yang mogok. Kap mesin dibuka sebentar, wanita itu tampak mengutak-atik sesuatu, lalu menutupnya kembali dan masuk ke dalam mobil mencoba menyalakan mesin. Tidak berhasil.

Mamat semakin mendekat. Wanita itu melihatnya. Ada perasaan galau, meminta tolong atau mengunci pintu. Maklum, hari semakin gelap dan jalanan sepi. Siapa tahu pedagang cincau itu punya maksud tidak baik. Apalagi sang wanita sempat melihat raut muka Mamat dari kejauhan tampak aneh.

Mamat berhenti di dekat mobil dan mengetuk kacanya. Ia bertanya apakah butuh pertolongan. Kaca jendela terbuka sedikit, dan wanita itu menjelaskan masalahnya. Setelah terlibat perbincangan beberapa menit, akhirnya wanita itu setuju menerima pertolongan Mamat.

Mamat pun segera meletakkan pikulannya dan meminta sang wanita menekan tombol pembuka kap mesin. 

"Anda tak perlu turun kalau takut, Nyonya," ucap Mamat.
Setelah kap mesin terbuka, Mamat segera memeriksa penyebab kerusakan. Dulu ia sempat bekerja jadi montir di bengkel mobil Koh Acong sebelum akhirnya tutup akibat keluarga bosnya itu mengungsi saat kerusuhan 1998. Sejak itulah Mamat memilih jadi pedagang cincau.
Ilustrasi / yourlifeisastory.files.wordpress.com
Akhirnya ia selesai, tetapi dia kelihatan begitu kotor dan lelah, wanita itu membuka kaca jendela mobilnya dan berbicara kepadanya, dia merasa tidak cukup kalau hanya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan.Wanita itu berkata berapa yang harus ia bayar, berapapun jumlahnya yang ia minta tidak menjadi masalah.

Mamat hanya tersenyum dan menolak bayaran dari sang wanita. Dia berkata, "Menolong orang bukanlah suatu pekerjaan yang harus dibayar."  Mamat cukup puas bisa membantu dan membuktikan kalau ia bukan orang jahat seperti yang dikhawatirkan wanita tersebut.

Dalam benaknya Mamat hanya berpikir: Apabila menolong seseorang yang membutuhkan pertolongan tanpa suatu imbalan, suatu hari nanti Tuhan pasti akan membalas amal perbuatanya.

Mobil pun bisa hidup kembali. Sang wanita menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya. Lalu mobil itu pun melaju, menghilang dari pandangan. Mamat mengambil dagangannya dan pulang.

Setelah berjalan beberapa ratus meter, wanita itu sadar kalau harus membeli nasi goreng pesanan anaknya. Kebetulan ia melihat gerobak nasi goreng di pinggir jalan. Ia pun berhenti dan memesan dua bungkus nasi goreng.

Saat menunggu, dilihatnya seorang wanita hamil datang mencari sisa-sisa gelas plastik. Rupanya pemulung. Wanita tua ini menjadi iba, ia teringat Mamat yang baru saja menolongnya. Maka ia pun memanggil sang wanita hamil, lalu dikeluarkannya 6 lembar pecahan seratus ribu rupiah dari dompetnya dan diberikan pada wanita hamil itu.

"Ibu, terima kasih banyak. Tapi uang ini begitu besar. Saya tak tahu harus bilang apa," isak si wanita hamil penuh haru.

“Kamu tidak berhutang apapun pada saya karena seseorang telah menolong saya, oleh karena itulah saya menolong kamu, maka inilah yang harus kamu lakukan. Jangan pernah berhenti untuk memberikan cinta dan kasih sayang”, jawab si wanita tua.

Malam harinya, saat wanita hamil ini sudah di rumah dan bersiap tidur bersama suaminya, ia memeluk dan menunjukkan uang hasil pemberian seorang wanita padanya.

"Alhamdulillah, kang Mamat. Kita ada tambahan dan ini cukup untuk membayar bidan kalau datang waktunya saya melahirkan."

Suaminya, Mamat memandang istrinya haru. Mereka berdoa penuh syukur karena Tuhan telah menolong mereka.

Ya, Mamat inilah sang penjual cincau. Namun ia tidak tahu kalau wanita tua yang ditolongnya telah memberi uang pada istrinya. Dan, istrinya pun tak tahu kalau sang suami yang menolong wanita tua itu.

Hidup adalah misteri. Namun alam semesta mengajarkan hukum siklus, yakni saat kamu menolong maka suatu saat pertolongan akan datang padamu saat dibutuhkan. Segala sesuatu yang berputar akan selalu berputar.
 “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri “ (Q.S.Al-Isro’ : 7)

Berpikirlah Sebelum Berkata

Renungan Kecil: Berpikir Sebelum Berkata-kata

Di sebuah kota kecil, seorang wanita menyebarkan gosip kepada tetangga dan setiap orang yang dijumpainya, bahwa perempuan muda di sebelah rumahnya suka mengganggu suami orang dan bila si lelaki sudah masuk jebakan, habislah semua uang dikurasnya.
Layaknya kabar burung, berita ini cepat menyebar ke penjuru kota. Guna menjaga ketertiban, pejabat sosial dibantu polisi menangkap sang perempuan muda. Setelah melalui pengadilan yang memakan waktu, akhirnya hakim memutuskan tuduhan tersebut tak terbukti. Perempuan muda ini dibebaskan.

Merasa nama baiknya tercemar, perempuan muda ini menuntut balik wanita tua karena menyebarkan berita bohong. Saat melakukan pembelaan, si wanita tua berdalih, "Itu kan hanya omongan. Nggak ada yang disakiti secara fisik, kan?"

Perempuan muda menjadi marah dengan vonis hakim yang terlalu ringan. Namun hakim menyuruhnya diam. Si wanita tua jadi tertawa karena merasa menang.

"Kalau begitu saja, dengan senang hati saya menerima hukuman," ucap wanita tua sambil bergegas meminta kertas dan menuliskannya. Dalam waktu satu jam, tugasnya selesai. Ia melangkah keluar ruang pengadilan menuju alun-alun, melemparkan tumpukan kertas ke udara.

Keesokan harinya, ia kembali menghadap hakim melaporkan tugasnya sudah selesai.

"Oh belum selesai," sahut pak hakim. "Sekarang kamu keluar dan punguti lagi semua tulisan kamu di kertas yang tersebar kemarin."

"Apa? Perintah yang nggak masuk akal. Mana mungkin saya mendapatkan seratus lembar kertas itu, pasti sudah terbawa angin dan tak tahu lagi di mana semuanya sekarang." Wanita tua itu meradang.

"Bukankah kemarin kamu bilang hanya omongan saat dulu kamu menyebar fitnah tentang perempuan muda ini? Begitulah, apa yang keluar dari mulut juga bisa tersebar ke berbagai tempat tanpa kamu sadari dampaknya. Mungkin, omongan buruk memang tak melukai secara fisik, tapi akibatnya bisa berbahaya."

"Karena itu kuasai mulut kamu, dan bukan mulut yang menguasai kamu. Berpikirlah sebelum bicara."

TUGAS 6 (CARA MENCARI FAKTORIAL, PERMUTASI DAN KOMBINASI DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB)

1.       Mencari Faktorial dengan Aplikasi Matlab  2.   Mencari Kombinasi dengan Aplikasi Matlab 1     3.    Men...